Rabu, 09 Desember 2015

Bagaimana seseorang bisa menerima padahal tangannya telah menggenggam?

Bagaimana pula seseorang mampu memberi sedang di tangannya tak terdapat apa-apa? Kau tau maksudku bukan?

— farichatus.s

 

Memilih Diam


Ingin mengutarakan namun takut ada yang terpatahkan lalu akhirnya memilih diam.

— farichatus.s


Soal melupakan

Senin, 07 Desember 2015


Kamu jangan berfikiran bahwa aku sudah lupa terhadapmu. Karena aku hanya belum sempat mengingatmu saja.
Kalau aku mau, aku bisa menceritakan semua rentetan-rentetan peristiwa di masa itu tanpa ada sepenggal kisah yang terlewatkan.
Melupakan menjadi hal yang tersulit bagiku bahkan bisa jadi tidak mungkin. Karena jumpa dengan orang-orang baik yang tak kukenal sebelumnya sekalipun masih sanggup kuingatnya dengan jelas, apalagi kamu.
Jadi, jangan kamu pikir aku sudah melupakanmu.

Bagaimana

Minggu, 06 Desember 2015


Bagaimana jika kamu berada di dua keadaan yang sama-sama meneduhkan, sama-sama menentramkan. Yang sayangnya keduanya tidak dalam satu paket. Mereka terpisah, sama-sama memiliki kelebihan dan kesejukan dengan embel-embel “tapi”. Mereka terpisah dan saling menawarkan resiko yang harus ditanggung oleh sang pemilih. Dan kamu rupanya sedang ada di salah satu dari mereka.

Bagaimana?

Prinsip dan Perjalanannya

Sabtu, 21 November 2015



Sumber gambar : tumbrl.com

Aku percaya, sebuah prinsip menghadirkan sebuah perjalanan. Perjalanan untuk selalu mempertahankan. Dan rupanya tidak mudah untuk mempertahankan prinsip yang sangat bertentangan dengan kebiasaan orang-orang di sekitar kita. Semacam diuji apakah kita benar-benar yakin dengan pilihan yang kita ambil. Semacam diberikan opsi-opsi yang justru merobohkan prinsip itu sendiri. Banyak celetukkan dan omongan yang mereka lontarkan sangat menjatuhkan tapi tidak jarang juga yang satu prinsip dan saling mendukung.

Berusaha menutup mata ketika iming-iming kebahagiaan semu itu jelas ada di depan mata dan berusaha tuli sementara ketika kata-kata yang menyejukkan itu berulang kali didaratkan kepada kita. Susah sekali rasanya untuk tetap mempertahankan prinsip itu. Rasa hampir menyerah itu mungkin sempat hadir, namun beruntungnya rasa untuk menata kembali keping yang hampir runtuh itu jauh lebih kuat. Beruntung jika seperti itu, lalu bagaimana jika akhirnya kita terlena dan masuk kedalam kebiasaan yang membawa kita pada titik kenyamanan?—yang sayangnya kenyamanan itu justru akan membawa kerugian terhadap diri kita sendiri nantinya.

Kita mungkin menyerah padahal belum sampai puncaknya, berhenti tiba-tiba karena merasa jalan lain lebih memudahkan dan menyenangkan. Padahal kita sama-sama tahu bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang katakan saja ‘luar biasa’, perlu perjuangan dan pendakian-pendakian yang memang tidak mudah.  Bukankah sesuatu yang baik pasti mahal harganya dan sesuatu yang buruk pasti murah harganya? Ya walaupun dilapisi chasing dan iming-iming bonus yang semenarik apapun itu, tetap saja lebih murah  dan mudah didapatkan dibanding sesuatu yang baik, kan?
karena itu tidak kaget lagi jika perjalanan ini begitu melelahkan. Setidaknya setiap langkah pertama, kedua, ketiga dan kesekian ini tidak akan sia-sia—jika kita tidak menyerah sebelum mencapai puncak tentunya.

Semoga kita selalu tetap dalam satu tujuan, tidak tergoda oleh jalan-jalan lain yang menjanjikan kebahagiaan namun mendustakan. Semoga perjalanan kita selalu berada di jalan-Nya dan bukan perjalanan yang membawa kita semakin jauh dari-Nya. Semoga kita selalu dikuatkan untuk mencapai puncak perjalanan tersebut, tentu saja sembari masih menggenggam prinsip yang sudah sama-sama sepakat kita jaga.

Perjalanan memang menarik.

Hilang.

Minggu, 15 November 2015


Apakah Kamu tahu?
Ketika rindu ini pelan-pelan memudar..
Lalu kepada siapa rindu yang tersisa ini terdampar?

Kamu tahu?
Ketika pelan-pelan namamu menghilang..
Lalu siapa yang berusaha aku semogakan?

Kamu tahu?
Ketika aku tak lagi mencintaimu, lalu aku cinta kepada siapa?

Aku yakin kamu pasti mengetahui bahwa ada sesuatu yang memang perlahan hilang dengan sendirinya, tanpa paksaan, tanpa perlu direncanakan.

Ya, kamu pasti tahu perihal itu.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS