di usia senjaku..

Sabtu, 13 September 2014

Dewasa adalah pilihan tapi menjadi tua itu pasti dan aku tahu pasti ada masanya dimana wajahku akan nampak garis-garis tegas berkeriput. Kulit tak sekencang dan sekenyal dulu. Mata mulai kesulitan membedakan warna, dan beberapa metamorfosa lainnya yang terlalu banyak jika  kujelaskan satu persatu. Saat itulah aku bisa merasakan bahwa tubuh ini cukup lama mengarungi lika-liku kehidupan, semakin renta dan ada saatnya untuk beristirahat.

Yah, ketika membayangkan masa senjaku, pikiranku  melayang-layang mulai membentuk angan-angan. saat masa itu tiba, Aku ingin berada di tengah-tengah keluarga yang harmonis. anak-anakku, cucu-cucuku semua berkumpul di dalam naungan yang sama. Saling berbagi cerita, tawa dan canda. apabila sore tiba rumah telah rapi dan pelataran telah bersih tersapu, aku bersama keluarga besarku berkumpul bersama di teras dan lagi-lagi dalam naungan yang sama. Saling berbagi cerita dan menikmati senja bersama.

Aku.. bersama kamu, duduk di kursi rotan sembari menyeruput secangkir susu cokelat kental. Mendengarkan lagu-lagu masa muda dan bernyanyi bersama. Tanganku masih hangat kau genggam, kau rangkul tubuhku yang semakin rapuh dengan begitu eratnya sekan menandakan “kalaupun nantinya akan ada yang tiada, kita akan tiada bersama-sama”. aku memalingkan pandanganku ke arahmu yang sedari tadi merangkul erat tubuhku. Kabur sekali. Wajahmu sangat sulit aku tangkap dengan indra penglihatanku. Mungkin penglihatanku memang sudah tak sejelas dulu. Aku kembali mengucek mataku, hanya bayang-bayang. Kini tak hanya wajahmu saja yang sulit aku lihat, tapi tubuhmu juga demikian. rangkulan tanganmu mulai mendingin, tak kurasakan kehangatan. Dan aku dapati tanganmu memang tak lagi merangkul tubuh rentaku ini. Aku tak mengerti.. senja yang indah kini berubah menjadi kekhawatiran, kehilanganmu. Aku kembali menoleh ke arah mu, dan terlambat. Tak kudapati lagi  kamu di sampingku.. aku kembali menyeruput secangkir susu cokelat kental yang sudah mendingin. Terjadi percakapan sederhana antara aku dan air mata , “ bersamamu di usia senjaku. Mana bisa?” bersama lembutnya angin sepoi, kututup mataku dan aku mulai nyaman dengan peristirahatanku.

Quotes

Rabu, 10 September 2014

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS