|
Sumber gambar: limacahaya.tumbrl |
Bersyukur selalu dipertemukan dengan orang-orang hebat.
Hari kemaren dan hari ini aku belajar banyak dari
seseorang. Seseorang yang memiliki hobi yang sama namun jam terbang yang
berbeda. Melihatnya seperti sedang berkaca pada sosok berbeda dengan segudang
pemikirannya yang dewasa, sedang aku disitu telah sukses untuk terus mengutuki
diri sendiri.
"Mengapa aku tidak pernah berfikir serealistis
itu"
"mengapa aku tidak bisa seteguh itu mengejar
sesuatu yaitu mimpi yang harus segera diwujudkan menjadi nyata. Tanpa ditunda
dan tanpa takut merasa gagal"
Dan lagi, "mengapa
juga aku tidak segera mengubah kata mengapa menjadi bagaimana"
begitu sekiranya caraku mengutuki diri sendiri.
Aku sadar hidup hanya sekali.
Terus kejar, terus berjuang atau stagnan ditempat dan
hanya bisa terus berangan-angan tanpa mampu tercapaikan. Itu semua pilihan.
Karena sadar melangkah saja tidak cukup untuk
menggapaimu, maka aku akan berusaha berlari. Meski nantinya tidak pada titik
yang sama—karena jelas aku akan berada di belakangmu, tapi setidaknya aku masih
bisa menemukanmu.
Terimakasih sudah banyak memberi pembelajaran. Kamu
memang tidak menceritakan tidak pula menjelaskan tapi aku melihat perjuangan
itu dan aku merasa beruntung, telah menemani perjuangan sehari itu.
Dari aku yang berkali-kali meresapi tiap kata dan tiap perjuangan
di kala itu.