Memilih Diam
Ingin mengutarakan namun takut ada yang terpatahkan lalu akhirnya memilih diam.
— farichatus.s
Senin, 07 Desember 2015
Kamu jangan berfikiran bahwa aku sudah lupa terhadapmu. Karena aku
hanya belum sempat mengingatmu saja.
Kalau aku mau, aku bisa menceritakan semua rentetan-rentetan
peristiwa di masa itu tanpa ada sepenggal kisah yang terlewatkan.
Melupakan menjadi hal yang tersulit bagiku bahkan bisa jadi tidak
mungkin. Karena jumpa dengan orang-orang baik yang tak kukenal sebelumnya
sekalipun masih sanggup kuingatnya dengan jelas, apalagi kamu.
Jadi, jangan kamu pikir aku sudah melupakanmu.
Minggu, 06 Desember 2015
Bagaimana jika kamu berada di dua keadaan yang sama-sama
meneduhkan, sama-sama menentramkan. Yang sayangnya keduanya tidak dalam satu
paket. Mereka terpisah, sama-sama memiliki kelebihan dan kesejukan dengan
embel-embel “tapi”. Mereka terpisah dan saling menawarkan resiko yang harus
ditanggung oleh sang pemilih. Dan kamu rupanya sedang ada di salah
satu dari mereka.
Bagaimana?
Langganan:
Postingan (Atom)