Anda telah nyata membuat saya merasakan perasaan paling hina. Merebut kebahagiaan dengan semena-mena dan mencaci sang pemiliknya, lalu anda tersenyum bangga akan kemenangan dan pura-pura engga tahu atas apa yang dilakukan.
Anda, adalah orang yang pernah membuat saya gila. Harga diri terinjak sedemikian rupa, dibiarkan luka batin menyelimuti disetiap detik pikiran saya. Teriak yang engga tahu karena apa, menangis yang engga tahu kapan ujungnya.
Anda, adalah wanita paling jahat yang pernah saya rasa. Menciptakan permainan serta drama yang sangat manis untuk dinikmati manusia-manusia di luar sana. Terarah, teratur, dan terlalu bodoh saya mempercayai segalanya.
Terimakasih banyak untuk semua rasa yang sudah anda berikan. Atas paksaan yang harus saya relakan. Saya engga menyesal jika memang harus meninggalkan, saya menyesal mengapa saya pernah merasakan perasaan paling hina yang membuat kehidupan saya riuh dan berantakan hanya karena anda.
Saya menyesal pernah menjadikan diri saya dalam sosok paling kelam dan gelap hanya karena anda.
Saya menyesal pernah membiarkan diri saya memelihara luka yang seharusnya sudah sedari awal saya tinggalkan.
Segalanya indah, segalanya baik-baik saja. tapi tidak dengan perasaan saya.
Tidak bisa baik-baik saja, semenjak anda menaruh perasaan paling hina di hati saya.
– farichatus.s
Pagi hari, di Kantor Jakarta
Pagi hari, di Kantor Jakarta
ditulis secepat kilat, entah mengapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar